AS Lagi-lagi Berpihak pada Rusia di Resolusi PBB soal Ukraina

New York / Moskow, 4 Agustus 2025 — Hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Rusia semakin memburuk, ditandai oleh kebuntuan di Dewan Keamanan PBB, eskalasi retorika nuklir, dan tekanan diplomasi yang semakin memuncak.

🌐 Eskalasi Ketegangan di PBB

Amerika Serikat dan Rusia menampilkan kesepakatan kebijakan yang kontras dalam sidang Dewan Keamanan PBB: AS memilih abstain atau mensupport resolusi damai yang netral, sementara Rusia aktif menolak resolusi yang terlalu berpihak kepada Ukraina Wikipedia. Salah satu hasilnya—dokumen dari AS tidak membawa konsesus—memperlihatkan impas diplomatik yang semakin membatasi efektivitas PBB dalam merespon krisis Ukraina WikipediaSecurity Council Report.

🧨 Nuclear Signaling: Armada Berat Mendekati Rusia

Pada 1 Agustus 2025, Presiden Trump memerintahkan pergeseran dua kapal selam nuklir dekat perairan Rusia sebagai respons terhadap retorika agresif dari mantan Presiden Medvedev, yang menyinggung potensi eskalasi nuklir AP News+4The Washington Post+4New York Post+4. Tindakan tersebut dikritik oleh Kremlin, yang menekankan pentingnya mematuhi NPT dan menyoroti risiko “bermain api” yang bisa memicu konflik tidak terduga The Times of India.

🤝 Upaya Diplomasi tapi Minim Hasil

Pada Februari 2025, pertemuan puncak AS–Rusia di Riyadh mencoba meredam ketegangan dan membuka jalan diplomatik, meskipun tanpa perwakilan Ukraina atau Eropa, menciptakan protes luas dari Kyiv dan sekutu Barat YouTube+2Wikipedia+2CNBC Indonesia+2. Pemulihan pertukaran diplomat dan janji kerja sama pun disebutkan, namun sejauh ini belum menghasilkan jeda perang atau pembicaraan yang mencakup Ukraina secara langsung House of Commons LibraryWikipediaWikipedia.

⚠️ Ancaman Baru dari Timur dan Barat

Amerika Serikat memberi tenggat kepada Rusia untuk menyetujui gencatan senjata sebelum petaka sanksi dijatuhkan pada 8 Agustus, sementara Rusia membalas dengan intensifikasi serangan udara ke wilayah sipil Ukraina Deutsche Welle. Sementara itu, Rusia mengecam AS karena menunda normalisasi hubungan diplomatik dan menganggap Washington sengaja memperkeruh pembicaraan saat Belarus dan Azerbaijan makin dekat dengan Moskow The Times of IndiaSindo News International.

🧭 Gambaran Global: Polarisasi Makin Tajam

Analisis terbaru menyebut terbentuknya semacam “Axis of Upheaval”, berupa koordinasi strategis informal antara Rusia, China, Iran, dan Korea Utara yang melawan ordonya AS di panggung global YouTube+7news.com.au+7CNBC Indonesia+7. Kondisi ini memperkuat preseden konflik blok geopolitik dan membuat upaya dialog diplomatik lebih sulit dilakukan.


🧾 Ringkasan Inti

Isu Situasi Terkini
Kerjasama AS–Rusia Diplomasinya mandek, hanya monopolit sidang resolusi yang deadlocked di PBB
Ancaman Nuklir Kapal selam nuklir AS bergerak dekat Rusia → Kremlin bereaksi keras
Upaya Damai Pertemuan di Riyadh tanpa Ukraina/Eropa; tercapai janji minim gencatan senjata
Eskalasi Militer Rusia dan AS saling ancam sanksi, Rusia intens serangan di Ukraina
Konstelasi Global terbangunnya blok informal anti-Barat menghambat diplomasi global

✅ Kesimpulan

Hubungan AS–Rusia telah memasuki fase paling tegang sejak Perang Dingin. Diplomasi multilateral di PBB tampak tak efektif menghadapi dimensi baru perang informasi dan intimidasi nuklir. Dengan deadline sanksi AS untuk Rusia tanggal 8 Agustus, dunia berada di ujung ambang krisis diplomatik. Ke depan, tantangan utama adalah apakah format dialog baru—salah satunya pertemuan antara Trump dan Putin—dapat menjembatani kebuntuan ini.