Latar Belakang Serangan
Pada 21 Juli 2025, militer Israel melancarkan serangan udara dan darat besar-besaran di Deir al-Balah, wilayah strategis di Gaza Tengah yang sebelumnya relatif tidak rusak. Serangan ini menyusul perintah evakuasi massal yang mempengaruhi antara 50.000 hingga 80.000 warga Palestina, memicu gelombang pengungsian baru .The Times
Taktik Militer yang Digunakan
Serangan ini menandai pertama kalinya pasukan Israel memasuki Deir al-Balah secara berskala besar. Operasi ini melibatkan penggunaan tank dan artileri berat yang menargetkan rumah, masjid, dan fasilitas sipil lainnya. Setidaknya tiga warga Palestina tewas akibat penembakan artileri yang menghantam rumah dan masjid .
Tujuan Strategis dan Alasan Operasi
Israel mengklaim bahwa serangan ini bertujuan untuk menargetkan infrastruktur Hamas yang diduga digunakan untuk menyembunyikan sandera Israel. Namun, langkah ini memicu kekhawatiran di kalangan keluarga sandera, yang berpendapat bahwa serangan tersebut dapat membahayakan nyawa mereka .
Dampak Kemanusiaan
Serangan ini terjadi di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza. Laporan dari PBB menyebutkan bahwa 87,8% wilayah Gaza kini berada di bawah perintah evakuasi atau kontrol militer Israel, memaksa 2,1 juta warga sipil untuk terkonsentrasi di hanya 12% wilayah yang tersisa, di mana layanan dasar telah runtuh .The Guardian+3Cadena SER+3The Guardian+3
Reaksi Internasional
Serangan ini menuai kecaman internasional. Paus Leo mengutuk kekerasan dan pemindahan paksa, sementara tekanan meningkat di Inggris untuk pengakuan negara Palestina. Sementara itu, kekerasan sektarian terus berlanjut di provinsi Sweida, Suriah, dengan lebih dari 1.100 laporan kematian, meskipun laporan gencatan senjata masih berlaku. Ketegangan dengan Iran juga meningkat terkait kesepakatan nuklir, dengan pembicaraan yang dijadwalkan .KOMPAS.comThe Guardian
Kesimpulan
Serangan militer Israel di Deir al-Balah mencerminkan eskalasi konflik yang berkelanjutan dan dampaknya terhadap warga sipil yang semakin parah. Langkah ini juga menyoroti tantangan dalam upaya mencapai gencatan senjata dan solusi damai yang berkelanjutan di kawasan tersebut.