UNESCO Resmi Akui Tari Saman Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Sejak 2011

Perayaan 10 Tahun Tari Saman Masuk Unesco, Lestarikan Budaya Indonesia

Tari Saman, tarian tradisional Aceh yang lahir dari etnis Gayo Lues, telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda yang Mendesak untuk Dilindungi (Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding) sejak tanggal 24 November 2011. Pengakuan ini muncul dalam pertemuan Komite Antarpemerintah UNESCO di Nusa Dua, Bali, dan menjadi tonggak penting pelestarian budaya Indonesia di panggung global Steemit+6Lifestyle Sindonews+6Parkside Hotels Indonesia+6.


Keunikan Tari Saman

  • Tari ini dikenal sebagai “dance of a thousand hands” karena kekompakan gerakan tangan, tubuh, dan kepala para penarinya, yang duduk berlutut dalam barisan erat tanpa alat musik pengiring — hanya tepukan, ketukan dada, dan suara lagu sebagai harmoni ritme Wikipedia+2Parkside Hotels Indonesia+2.

  • Selain ritme cepat, keselarasan luar biasa antara penari membuat Tari Saman menjadi simbol kerja sama, solidaritas, dan identitas Gayo. Tari ini sering ditampilkan dalam upacara adat dan perayaan penting di Aceh ANTARA News+15UNESCO Intangible Cultural Heritage+15Parkside Hotels Indonesia+15.


Proses Pengakuan & Pelestarian

  • Proses pengakuan Tari Saman oleh UNESCO melalui jalur resmi dimulai dengan nominasi oleh pemerintah Indonesia, dan dinyatakan memenuhi kriteria pada sesi komite ke-6 yang digelar tahun 2011 ANTARA News+2Neliti+2.

  • Keputusan tersebut mengakui adanya rencana pelestarian yang matang dengan partisipasi pemerintah daerah, komunitas, dan lembaga nasional, serta dukungan untuk melestarikan warisan ini meskipun ancaman hilangnya keterampilan dan minat generasi muda menjadi dinamika nyata .

  • Momentum ini memperkuat Tari Saman sebagai warisan budaya global sekaligus mempertegas pentingnya diplomasi budaya dan peran masyarakat lokal dalam menjaga keberlanjutan tradisi .


Ringkasan Fakta Utama

Aspek Detail
Penetapan UNESCO 24 November 2011 – Daftar Warisan Budaya Tak Benda yang Mendesak
Asal Usul Tari tradisional dari etnis Gayo, Aceh, dikenal sebagai “seribu tangan”
Keistimewaan Gerakan kompak, tanpa alat musik, ritme cepat dan harmonis
Nilai & Pelestarian Simbol solidaritas; pelestarian melibatkan komunitas & otoritas budaya

Kesimpulan

Pengakuan UNESCO terhadap Tari Saman sejak 2011 menegaskan bahwa warisan budaya lokal bisa menginspirasi dunia. Keunikan Tari Saman bukan hanya soal visual, tetapi juga soal nilai-nilai sosial dan spiritual yang melekat dari generasi ke generasi. Upaya pelestarian terus dijalankan sebagai bentuk kebanggaan nasional dan refleksi pentingnya menjaga identitas budaya di era modern.

  • Related Posts

    Seni dan Budaya Lokal: Peluang Ekspor Kreatif Menuju Prosperitas

    Indonesia kaya akan warisan seni dan budaya—dari tenun ikat, keramik tradisional, hingga seni pertunjukan tari dan musik etnik. Di era ekonomi digital dan globalisasi, kreasi lokal memiliki potensi besar untuk…

    Seni Ukir Jepara Masuk Nominasi Warisan Budaya Takbenda UNESCO 2025

    🪵 Jepara Majukan Seni Ukir ke Panggung Dunia 🎯 Upaya Nominasi ke UNESCO Pemerintah Kabupaten Jepara tengah memperjuangkan seni ukir khas Jepara agar diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO.…

    You Missed

    UNESCO Resmi Akui Tari Saman Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Sejak 2011

    Penyakit Mental Jadi Beban Global Kedua Tertinggi Tahun Ini: 183 Juta DALYs Tercatat

    Hubungan AS–Rusia Memburuk Lagi: Krisis Diplomatik Memuncak di PBB

    Pengembangan Kawasan Industri Maritim sebagai Pilar Poros Maritim Dunia Indonesia

    Seni dan Budaya Lokal: Peluang Ekspor Kreatif Menuju Prosperitas

    Seni Ukir Jepara Masuk Nominasi Warisan Budaya Takbenda UNESCO 2025